Sudahkah Anda Menjadi Guru Penggerak?

19 December 2019 Articles, Edutech, News

Selain merdeka belajar yang sering didengungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah Guru Pengerak/Dosen Pengerak yang perlu disambut baik dan dilakukan oleh Lembaga Pendidikan, Guru, Dunia Usaha, Dunia Industri dan masyarakat luas terlebih kondisi Pendidikan kita yang semakin hari semakin mengalami keterpurukan dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Merdeka Belajar dan Guru Penggerak merupakan dua konsep yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita dalam memperbaharui wajah Pendidikan kita.

Guru merupakan merupakan kunci utama dalam Pendidikan untuk membawa Pendidikan di masa depan yang lebih baik karena itu, saat ini seluruh Guru dituntut untuk menjadi Guru penggerak atau dengan kata lain Guru harus melakukan perubahan dalam proses pembelajaran mereka dan tidak terpaku pada hal-hal yang konvensional karena sudah jelas, proses pembelajaran yang sebagian besar guru lakukan saat ini sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman karena perubahan berlangsung dengan cepat dan menyangkut seluruh sisi kehidupan manusia.

Pertanyaan yang muncul saat ini, bagaimana menjadi seorang guru penggerak? Merujuk dari pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan kita dan pengalaman penulis dalam mendidik, berikut ini penulis sampaikan beberapa langkah untuk menjadi Guru penggerak :

  1. Belajar. Teknologi berkembang dengan pesat, dunia berubah dengan cepat tentunya setiap perubahan yang terjadi ada ilmu baru yang muncul dan Guru harus update dengan ilmu-ilmu baru yang muncul seperti yang disampaikan oleh Jack Ma dalam World Economic Forum tahun yang lalu, dimana dia katakan bahwa ilmu yang disampaikan dalam dunia Pendidikan kita adalah materi yang telah ada selama 200 tahun. Artinya ilmu yang diajarkan dalam dunia Pendidikan saat ini sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan saat ini dan hal itu sangat jelas terlihat dalam kehidupan kita saat ini dimana dunia usaha dan dunia industri mengalami perubahan dan dunia Pendidikan harus menyesuaikan hal tersebut. Selain itu, generasi yang diajar sudah berbeda dan kebutuhan Pendidikan mereka juga tentunya akan berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Guru harus banyak belajar ilmu-ilmu baru yang muncul, belajar menggunakan metode baru, belajar memahami kebutuhan Pendidikan siswa, belajar memahami karakter siswa generasi yang diajar dengan kata lain jika ingin menjadi guru penggerak harus terus belajar dan belajar atau sering disebut Life Long learning.
  2. Memberikan Pertanyaan. Guru penggerak tidak lagi menceramahi siswanya tetapi memberikan pertanyaan sehingga muncul diskusi dalam proses pembelajaran, oleh karena itu seorang Guru harus belajar bagaimana memberikan pertanyaan untuk menciptakan diskusi yang menarik bagi siswa. Pertanyaan ada 2 yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka, untuk menciptakan diskusi yang menarik Guru harus meramu pertanyaan terbuka sehingga siswa belajar menjawab dengan analisa secara mendalam sehingga secara tidak langsung mereka berlatih menjawab dengan kristis untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Guru dan bukan hanya sekedar menjawab permasalahan.
  3. Mencari Ilmu secara Otomatis. Dalam paradigma pembelajaran abad 21, guru harus menciptakan pembelajaran yang mampu membuat siswa berpikir kritis bukan mekanis karena hanya siswa yang mampu berpikir kristislah yang mampu meraih masa depan yang cemerlang di abad 21. Guru tidak boleh terpaku dengan sumber belajar yang sudah disediakan tetapi harus mampu mengembangkan apa yang sudah ada saat ini dan tentunya dengan kemudahan mencari informasi saat ini, hal tersebut bukanlah sesuatu hal yang sulit bagi seorang Guru. Otomatisasi dapat dengan mudah dilakukan jika Guru dapat mengintegrasikan proses pembelajaran dengan teknologi sehingga pekerjaan guru dapat lebih mudah dan pembelajaran akan berlangsung lebih hidup, bermakna dan sesuai dengan kebutuhan zaman di masa yang akan datang.
  4. Mencari orang-orang lain untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Dalam dunia digital, kolaborasi merupakan hal yang utama. Lihat saja bisnis dalam dunia digital yang sedang populer saat ini semuanya tidak lepas dari kolaborasi. Guru penggerak juga harus melakukan yang sama dalam melaksanakan pembelajaran, mereka harus dapat menjalin kolaborasi dengan pihak lain dalam menunjang proses pembelajaran. Guru dapat berkolaborasi dengan guru mata pelajaran lain, berkolaborasi dengan tenaga ahli sesuai dengan materi yang diajarkan, atau bahkan guru dapat berkolaborasi dengan guru-guru di negara lain untuk dapat saling memperkaya materi ajar yang akan disampaikan oleh Guru, sebagai contoh apabila Guru Bahasa Inggris ingin berlatih conversation, dapat melakukan diskusi dengan sekolah di negara lain baik melalui Skype, Zoom, Webex atau aplikasi lain yang sejenis sehingga siswa akan berusaha untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam mengimplementasikan materi yang telah diajarkan oleh Guru selama di kelas.
  5. Pembelajaran yang terintegrasi dengan Teknologi. Teknologi tidak akan lepas dari dunia Pendidikan, oleh karena itu seorang Guru penggerak harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran yang dia lakukan karena bagaimanapun teknologi akan memberikan dampak yang besar dalam sebuah proses pembelajaran meskipun tidak semua hal diintegrasikan dengan teknologi tetapi kehadiran teknologi dalam sebagian proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan memberikan dampak perubahan bagi kelas yang diajarkan. Saat ini banyak aplikasi Pendidikan yang dapat kita manfaatkan utuk membantu Guru dalam proses pembelajaran yang tentunya membantu Guru bukan membebani Guru.

Menjadi Guru Penggerak memang bukanlah perkara mudah tetapi dunia Pendidikan kita saat ini membutuhkan guru-guru penggerak untuk merubah wajah Pendidikan kita saat ini demi generasi pengganti yang lebih baik karena kita harus ingat bahwa Negara ini dapat berubah jika wajah pendidikannya dapat berubah. Siap jadi Guru Penggerak?

Poltal Efrisko Butar Butar

Add Comment