Sudahkah Menjadi Guru Yang Dirindukan?

03 June 2022 Articles, Edutech, News

Menjadi Guru yang dirindukan dapat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kelas yang Guru ajar, apakah anak-anak merasa senang sehingga dia selalu rindu untuk bertemu dengan Gurunya di dalam kelas atau sebaliknya malah mengharapkan Gurunya tidak masuk mengajar karena rapat, pulang cepat, kelas bebas dan lain sebagainya.

Tentu hal demikian tidak diharapkan, Guru harus selalu dirindukan oleh peserta didiknya karena Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya berarti mereka rindu untuk belajar dan dengan belajar mereka akan bertumbuh dengan nilai yang positif. Melihat hal tersebut BINUS Teacher Community in Digital Literacy dengan melalui Sokrates mengangkat tema tersebut pada EduWebinar yang dilaksanakan pada 28 Mei 2022.

Kegiatan yang dihadiri oleh anggota BINUS Teacher Community in Digital Literacy maupun Guru yang belum menjadi anggota, bersama-sama membahas mengenai tema ini. Diawali dengan pemaparan yang disampaikan oleh Prof. Dr.Ir. Sasmoko, M.Pd. dimana beliau menyampaikan seperti apa Guru yang dirindukan dan bagaimana menjadi Guru yang dirindukan. Guru yang dirindukan akan memberikan dampak bagi kehidupan peserta didik dimasa mendatang. Guru harus mampu membentuk peserta didik yang tanguh, berintegritas, santun dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan. 

Hal lain yang dapat menjadikan seorang Guru yang dirindukan tidak hanya mendidik secara ilmu tetapi dapat memberikan teladan hidup seperti yang pernah diangkat dalam sosok Guru yang ada dalam sebuah film Laskar Pelangi. Hati dan nilai hidup menjadi standar terlihat jelas dalam sosok Guru yang ditampilkan oleh sosok Guru dalam kisah tersebut. Dalam beberapa tulisan juga disampaikan mengenai ciri sosok Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya seperti menguasai materi, memotivasi siswa dalam pelajarannya, disiplin, bertanggung jawab, mendidik dengan sepenuh hati, ramah, sabar, murah senyum, memiliki empati, dan memberi kepercayaan pada siswa.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sasmoko di beberapa daerah dan juga di Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan DIKTI dimana ditemukan sebuah konsep yang dapat menjadi perenungan

”Profesi Guru adalah profesi penuh perjuangan, penuh pengorbanan sehingga agar bisa menjadi Guru yang dirindukan maka dalam menjalani profesi perlu hati yang melayani”

konsep ini disebut dengan konsep engagement atau dengan kata lain profesi ini kawin dengan diriku sehingga jika berbicara Guru yang dirindukan adalah Guru yang dapat menyentuh siswa secara pribadi dan menyentuh konteks akademik yang luas. 

Disamping materi yang disampaikan oleh Prof. Sasmoko, dalam kegiatan ini juga diisi dengan diskusi serta tanya jawab dari beberapa Guru tentang pengalaman dalam mendidik peserta didiknya. Seusai diskusi dan tanya jawab EduWebinar juga melakukan simulasi dalam mengimplementasikan Hybrid Learning di dalam kelas dengan bantuan beberapa teknologi yang membantu proses pembelajaran di kelas agar lebih menyenangkan dan lebih bermakna. Sosialisasi keanggotaan baru pada BINUS Teacher Community in Digital Literacy dan Lomba Guru juga menjadi rangkaian acara dari EduWebinar ini. 

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh panitia banyak Guru yang merasa termotivasi, menambah wawasan, mendapatkan semangat baru, lebih mengetahui bagaimana caranya menjadi Guru yang dirindukan, dan merasa terpanggil untuk menerapkan materi yang diterima di sekolah masing-masing sehingga mereka dapat menjadi Guru yang dirindukan oleh para peserta didiknya. 

Kedepannya BINUS Teacher Community in Digital Literacy bersama dengan Sokrates akan terus mengadakan EduWebinar yang berkaitan dengan dunia pendidikan untuk mengembangkan kemampuan wawasan dan kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas supaya dunia pendidikan dapat berubah dan Guru menjadi sosok yang dirindukan oleh peserta didiknya.

Salam Guru Belajar, Berbagi dan Berkarya.   

Berikut adalah rekaman EduWebinar: Menjadi Guru Yang Dirindukan

 

Poltak Efrisko Butar Butar

Add Comment