Articles

Menghidupkan Kelas dengan RPP Berbasis Deep Learning

Di tengah semangat Kurikulum Merdeka, guru tidak lagi hanya dituntut untuk “mengajar”, tetapi menghadirkan pengalaman belajar yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan. Salah satu kunci keberhasilan ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Deep Learning. Konsep ini bukan sekadar daftar aktivitas di kelas, melainkan peta jalan yang menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata siswa. Dengan begitu, belajar tidak lagi jadi rutinitas, melainkan sebuah perjalanan penuh makna. Empat Pilar RPP Berbasis Deep Learning Identifikasi Sebelum melangkah jauh, guru perlu memahami siapa peserta didiknya: Apa pengetahuan awal mereka? Apa minat dan kebutuhan belajarnya? Bagaimana latar belakang dan tingkat kesulitannya? Tahap ini memastikan materi yang dipilih relevan dan sesuai konteks, serta menumbuhkan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang tepat. Desain Pembelajaran Tahap ini adalah jantung dari perencanaan. Guru menyusun capaian pembelajaran (CP), merumuskan tujuan, dan memilih topik kontekstual. Yang menarik, desain ini bisa bersifat lintas disiplin. Misalnya, membahas keragaman budaya tidak hanya lewat IPS, tetapi juga dengan sains dan seni. Dengan begitu, siswa melihat keterhubungan antarilmu dan dunia nyata. Guru juga merancang kerangka pendukung: Praktik pedagogis (proyek, inkuiri, problem-based learning) Lingkungan pembelajaran (ruang kelas, LMS, budaya belajar) Kemitraan (orang tua, guru lain, komunitas) Teknologi digital (forum daring, perpustakaan digital, asesmen online). Pengalaman Belajar Inilah bagian yang membuat kelas hidup. Siswa diajak melalui tiga proses utama: Memahami konsep secara mendalam. Mengaplikasi dalam kehidupan nyata atau pemecahan masalah. Merefleksi makna pembelajaran bagi diri mereka. Alurnya terdiri dari pembukaan (orientasi, motivasi), inti (aktivitas aktif siswa), dan penutup (umpan balik, kesimpulan, rencana lanjutan). Asesmen Asesmen bukan hanya soal nilai. Dalam deep learning, asesmen hadir di setiap tahap: Awal → untuk memetakan kesiapan siswa. Proses → untuk memantau pemahaman. Akhir → untuk menilai capaian pembelajaran. Bentuknya pun beragam: tes, proyek, portofolio, observasi, hingga penilaian diri dan teman sebaya. Mengapa Penting? RPP berbasis deep learning menjadikan guru bukan sekadar pengajar, melainkan fasilitator perjalanan intelektual dan emosional siswa. Dengan pendekatan ini, kelas berubah menjadi ruang eksplorasi, refleksi, dan kolaborasi. Siswa pun tidak hanya “tahu”, tetapi juga mampu berpikir kritis, bekerja sama, dan menemukan makna personal dari apa yang mereka pelajari. Singkatnya, deep learning membantu guru mengajar dengan hati, merancang dengan cerdas, dan mendidik dengan tujuan.

Panduan Penggunaaan Konten Sokrates di Moodle

Peserta Lolos ke Tingkat Provinsi Olimpiade Sains Nasional (OSN-P) Tahun 2025 Jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat!

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Digital melalui Pelatihan dan Materi Kurikulum TIK: Perkembangan Terbaru Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI)

Pemenang Juara Hasil Karya Tahun Ajaran 2024/2025

Pelaksanaan Kuis Nasional ICT Sokrates Semester 2 Tahun Ajaran 2024/2025

Inovasi dalam Metode Pengajaran: Menggunakan Aplikasi Pendukung untuk Membuat Belajar Jadi lebih Menyenangkan

Pendampingan di bidang Informatika untuk OSN-K

Flipped Learning with Edpuzzle

1 2 3 13