Peranan HOTS, Berfikir Kritis & Kreatif Bagi Generasi Milenial
Era globalisasi saat ini sangat mudah untuk mendapatkan berbagai macam informasi. Mulai dari yang ada pada blog, media sosial, maupun Youtube. Hal ini tentu memiliki dampak positif maupun negatif. Seperti yang kita ketahui dampak positifnya yaitu mempermudah kita untuk mendapatkan informasi yang lampau hingga terkini. Namun tanpa disadari kemudahan itu justru membawa dampak negatifnya yaitu kita akan terjerumus kedalam informasi yang salah. Belum lagi apabila kita tidak pintar–pintar dalam mempertimbangkan serta menyaring informasi tersebut dan ikut serta untuk menyebarkannya. Ini akan membuat kita berpotensi untuk terjerat kasus pelanggaran UU ITE.
Generasi milenial adalah mereka yang lahir pada akhir tahun 90an atau awal 2000an, dengan kata lain generasi yang kita ajar saat ini adalah generasi milenial. Mereka–mereka inilah yang rentan terhadap arus globalisasi. Oleh sebab itu sekolah sebaiknya jangan hanya mengajarkan materi dasar yang formal, tapi juga mengajarkan bagaimana siswa itu dapat berfikir kritis dan kreatif.
Lalu apa hubungannya Berfikir kritis-kreatif-HOTS? Berfikir kritis dan kreatif identik dengan Taksonomi Bloom dan disisi lain HOTS juga relevan dengan 6 level yang ada pada Taksonomi Bloom. Dimana HOTS, Berfikir Kritis dan kreatif merupakan 1 hal yang sama ketiga hal ini berada pada level 4,5,6 dalam Taksonomi Bloom. Berikut gambarannya,
Pada dasarnya berfikir kritis dan kreatif merupakan bagian dari HOTS. Berfikir kreatif ada pada level Creating sedangkan berfikir kritis ada pada level Analyzing dan Evaluating. Jadi ketika kita berbicara tentang berfikir kritis maka akan relevan dengan HOTS begitupun sebaliknya.
HOTS ini akan berperan sebagai dasar pemikiran bagaimana saya harus melihat sebuah masalah dan mempertanyakannya. Semua pertanyaan pada dasarnya tercipta dari 5W1H. Namun struktur pertanyaannya yang akan membedakan apakah dia HOTS atau LOTS. Kemudian kemampuan berfikir kritis ini akan membawa kita kedalam berbagai sudut pandang untuk mengkaji informasi yang relevan dengan pertanyaannya.
Siswa yang mampu berfikir kritis akan lebih memahami maksud dari informasi yang ia dapat dan kemudian akan membandingkannya dengan informasi lainnya yang relevan untuk ditarik benang merah. Yang kemudian ia akan melanjutkan tentang tindakan apa yang baik untuk dilakukan terhadap kebenaran/kesalahan informasi yang ia dapat. Tindakan ini akan didukung dengan kemampuan kreatifnya untuk menentukan hal positif dan negatif yang akan ia dapat.
Selain itu seringnya melatih kemampuan berfikir ini membuat siswa akan lebih objektif dan terarah dalam melihat sebuah permasalahan, lebih mudah memahami sudut pandang orang lain dan mempunyai banyak ide kreatif. Inilah alasan mendasar mengapa kita perlu mengajarkan cara berfikir kepada siswa agar mereka benar membawa sebuah informasi dan bukan terbawa informasi.
Add Comment