#binus

Tidak Sekadar Belajar Tapi Juga Berpikir Kritis

Salah satu framework UNESCO dalam bidang pendidikan di Abad 21 dikenal dengan 4C (Critical Thinking & Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication and Collaboration). 4C ini dapat digunakan oleh para pendidik di seluruh nusantara untuk mengarahkan output dari proses pembelajara sehingga arah pendidikan mempersiapkan para peserta didik kita menuju Abad 21. Pada artikel ini penulis akan fokus membahas pada critical thinking & problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah) terlebih dahulu karena bersinggungan langsung dengan berbagai kasus yang terjadi di nusantara. Seperti banyaknya masyarakat dengan mudahnya menyebar berita hoax, mudah terkontaminasi dengan ajaran yang menyesatkan, mudah tersulut emosi akibat sebuah berita yang tidak benar, menerima data tanpa mengkritisi data yang diterima, bahkan saling menjatuhkan satu sama lain tanpa didasari oleh data dan fakta yang jelas dan masih banyak lainnya. Jika melihat kasus-kasus tersebut sudah saatnya para pendidik bergerak untuk merubah itu artinya generasi pengganti harus disiapkan dengan menguasai critical thinking & problem solving. Bagaimana pendidik melakukannya? ada berbagai metode yang dapat pendidik lakukan dalam proses pembelajaran, seperti: Didik peserta didik untuk memandang sebuah masalah dari berbagai sisi. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan sebuah kasus dan minta para peserta didik memberikan opini atau pendapat menurut mereka sendiri tanpa ada pendapat yang salah dan benar. Dari sini mereka akan belajar untuk mengemukakan pendapat dari sisi mereka dan menghargai pendapat dari orang lain walaupun itu berbeda dari pendapat mereka karena perbedaan pendapat bukan untuk menunjukkan kehebatan tetapi kekayaan dalam perbedaan. Bermain "games" sederhana. Pendidik dapat menunjukkan sebuah benda yang ada di kelas dan meminta para peserta didik untuk memberikan pendapat mengenai fungsi lain dari benda tersebut. Misalkan, meminta para peserta didik memberikan 10 fungsi lain dari sebuah penggaris. Dari permainan tersebut mereka akan belajar untuk bagaimana memandang segala sesuatu hal tersebut dari berbagai sisi bukan hanya satu sisi. Semakin sering mereka melakukan ini secara tidak langsung mereka akan belajar jika mereka menghadapi sebuah masalah, jangan memandang hanya dari satu sisi saja tetapi cari sisi lain dari masalah itu sehingga dapat kita selesaikan dengan lebih baik. Rubah soal. Selama ini ada kebiasaan yang tidak bisa hilang dari pendidikan kita yaitu format soal hanya ada 2 yang biasanya diujikan, yaitu pilihan ganda dan essay padahal ada beberapa format soal yang dapat digunakan oleh para pendidik seperti model soal Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang sedang digalakkan pemerintah saat ini, sehingga para peserta didik dapat terlatih untuk dapat lebih kritis dalam memilih jawaban dan tidak hanya memilih satu jawaban yang benar dan yang lain salah. Rubah pola pemberian Tugas. Hindari memberikan tugas yang hanya meminta mereka untuk mencari informasi saja karena hal itu tidak membuat mereka dapat berpikir kritis karena informasi di era digital saat ini dapat dengan mudah mereka cari hanya dengan menggunakan jari mereka pada smartphone yang mereka gunakan karena itu berikan tugas yang mendorong mereka untuk melakukan penelitian kecil. Misalkan, buatlah tulisan atau artikel mengenai perbedaan ekonomi di zaman perang Pangeran Diponegoro dan kondisi saat ini serta apa prediksimu mengenai ekonomi Indonesia 10 tahun yang akan datang. Dengan memberikan pertanyaan ini para peserta didik akan melakukan riset dan berpikir untuk meyelesaikan tugas ini dan seandainyapun dia menggunakan internet akan meminimalisir dia dalam melakukan copy paste. Ada berbagai metode lainnya yang dapat digunakan oleh pendidik untuk melatih kemampuan tersebut tergantung dari sejauh mana kemauan dari tenaga pendidik dalam mengkreasikan materi ajar yang diampu untuk membuat para peserta didik dapat berpikir kritis. Dengan menguasai keterampilan ini maka peserta didik akan lebih siap dalam menghadapai perubahan apapun dimasa depan mereka dan tentunya akan mampu dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi di perubahan zaman yang mereka hadapi. Salam Merdeka Belajar.

Podcast Sebagai Media Pembelajaran

Mendorong Kompetensi Digital Peserta didik

Belajar Dari Skotlandia

Merdeka Belajar Bukan Merek Dagang

Semangat Guru Dalam Berkarya Dibalik Segala Tantangan

Pentingnya Kasih Guru Selama PJJ

Melindungi Anak Dari Pengaruh Negatif Internet

Aplikasi Nearpod & Phet.com Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

1 3 4 5 6 7 12