Menjadi Keren Dengan Studentpreneur
Saat ini persaingan tenaga kerja sangat ketat. Kita bisa lihat bahwa adanya persaingan tenaga kerja lokal dengan asing sudah mulai terlihat. Hal ini disebabkan mental kita sebagai pekerja sangatlah “manja” dibanding mereka yang berasal dari luar. Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah menciptakan Badan Ekonomi Kreatif atau yang disingkat BEKRAF.
Lembaga nonpemerintahan ini berfokus pada menciptakan program – program kreatif dibiadang pariwisata, aplikasi, desain, fashion, seni rupa dan pertunjuka, musik, kuliner, dll untuk meningkatkan sektor perekonomian. Mari kita kerucutkan pembahasan berikutnya dengan bagaimana kita bisa melakukan hal yang serupa walaupun diluar lembaga, yang pada ujungnya memungkinkan kita bisa bersinergi dengan lembaga tersebut.
Pernahkah kita mendengar kata Entrepreneur? Sebagian besar menjawab “ya”. Namun ada istilah lain lagi yang asing bagi sebagian orang yaitu “Studentpreneur”. Secara aktivitas dan tujuan sebetulnya studentpreneur dan entrepreneur adalah hal yang sama. Hanya saja saat ini studentpreneur melekat pada seorang siswa/pelajar yang memulai dan menjalani bisnis.
Dengan kita mencoba untuk memulai bisnis, maka akan banyak hal yang dapat kita pelajari kedepannya. Pelajaran inilah yang sebetulnya akan mengasah mental kita untuk menerima sebuah takdir. Menjadi studentpreneur adalah cara terbaik untuk mempraktikan dasar teori yang kita pelajari kedalam dunia nyata. Setiap siswa memiliki hobi yang beranekaragam, tinggal bagaimana kita mampu untuk membuat hobi itu bisa lebih bernilai.
Menjadi seorang pengusaha tidak ada kata terlambat. Hanya saja yang membedakan adalah diusia berapa kita ingin menjadi orang sukses. Studentpreneur memiliki waktu yang cukup banyak untuk eksplor bisnisnya, memiliki resiko bisnis yang lebih kecil dalam segi tanggung jawab dan kerugian, akan lebih mandiri secara finansial serta tentunya tanpa disadari akan mengasah kemampuan berfikir out of the box-nya
Seorang studentprenur akan belajar bagaimana mengambil keputusan ya tepat, belajar tentang sebuah perencanaan, belajar pengelolaan, belajar berkolaborasi, belajar berkomunikasi, belajar untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Banyak orang–orang yang berkata, “nikmatilah masa muda selagi bisa”, “masih muda waktunya main”. Lalu apakah studentpreneur tidak bisa mendapatkan apa yang biasa orang – orang katakan? Dengan menjadi studentpreneur kita tetap bisa menikmati masa muda, bermain, eksplor, gabung dengan komunitas namun dengan cara yang jauh lebih keren dibanding mereka yang hanya sebatas mengikuti arus pergaulan.
Seorang studentpreneur yang terbiasa menyusun rencana, mengelola waktu, berfikir kritis, kreatif akan lebih sering diandalkan oleh temannya dan punya cara sendiri untuk mengelola lingkungan. Mereka mampu mengendalikan dirinya bahkan bisa memimpin sebuah tim dalam pergaulannya.
Pertanyaan terakhir adalah, apakah anak usia dini mampu untuk itu semua? Jawabannya 100% ya, mereka diberikan kemampuan untuk bisa melakukan hal ini. Namun sayangnya, kemampuan itu justru diasah pada saat mereka dewasa bukan saat remaja. Kemajuan teknologi saat inipun menjadi salah satu alasan studentpreneur sangat mampu dilakukan. Karena dengan hal ini para calon pengusaha muda bisa belajar dan mencoba sebuah bisnis untuk menjadikannya seseorang yang akan mambawa kebaikan untuk sekitar dan berguna bagi negaranya.
Add Comment